Kemenhub

Bandara Komodo Jadi Fokus Kemenhub Jaga Keselamatan Penerbangan Akhir Tahun

Bandara Komodo Jadi Fokus Kemenhub Jaga Keselamatan Penerbangan Akhir Tahun
Bandara Komodo Jadi Fokus Kemenhub Jaga Keselamatan Penerbangan Akhir Tahun

JAKARTA - Meningkatnya mobilitas masyarakat selama masa libur Natal dan Tahun Baru mendorong pemerintah untuk memastikan seluruh moda transportasi berjalan aman dan lancar. 

Salah satu simpul transportasi udara yang mendapat perhatian khusus adalah Bandar Udara Internasional Komodo di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Bandara yang menjadi pintu gerbang pariwisata unggulan nasional ini mengalami peningkatan signifikan aktivitas penerbangan menjelang akhir tahun.

Dalam konteks tersebut, Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara mengambil langkah strategis dengan memperkuat pengawasan keselamatan penerbangan. 

Upaya ini dilakukan sebagai bagian dari komitmen pemerintah untuk menjamin keamanan, kenyamanan, dan kelancaran angkutan udara selama periode libur panjang.

Penguatan Keselamatan di Bandara Komodo

Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan memperkuat keselamatan penerbangan di Bandar Udara Internasional Komodo Labuan Bajo. Langkah ini dilakukan guna mendukung kelancaran angkutan udara selama libur akhir tahun, yang biasanya diiringi lonjakan jumlah penumpang dan frekuensi penerbangan.

Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Komodo, Ceppy Triono, menyampaikan bahwa penguatan keselamatan dilakukan melalui inspeksi dan pemantauan langsung di lapangan. 

Kegiatan ini melibatkan Otoritas Bandar Udara (OBU) Wilayah IV Bali, termasuk pelaksanaan ramp inspection pesawat oleh inspektur kelaikudaraan.

“Kami melaksanakan pemantauan langsung dan ramp inspection pesawat udara di Bandar Udara Internasional Komodo yang dilaksanakan oleh Inspektur Kelaikudaraan OBU IV,” kata Ceppy dalam keterangan Kementerian Perhubungan di Jakarta, Minggu.

Ramp Inspection sebagai Elemen Vital

Menurut Ceppy, ramp inspection merupakan bagian penting dalam mendukung pelayanan angkutan udara, khususnya pada periode libur Natal dan Tahun Baru. Pemeriksaan ini dilakukan secara menyeluruh untuk memastikan setiap pesawat yang beroperasi berada dalam kondisi aman dan laik terbang.

Ia menjelaskan bahwa ramp inspection bertujuan memastikan seluruh pesawat udara memenuhi standar keselamatan sebelum melakukan penerbangan. Pemeriksaan ini menjadi langkah preventif untuk meminimalkan potensi gangguan operasional yang dapat berdampak pada keselamatan penumpang.

“Ini merupakan langkah pengawasan esensial untuk menjaga keselamatan dan kelancaran layanan penerbangan terutama di masa Natal dan tahun baru,” jelas Ceppy.

Ruang Lingkup Pemeriksaan Pesawat

Ceppy merinci bahwa kegiatan ramp inspection mencakup pemeriksaan dari sisi eksternal maupun internal pesawat. Dari sisi eksternal, pemeriksaan dilakukan terhadap mesin pesawat, roda pesawat, serta berbagai bagian lain yang berkaitan langsung dengan kelaikan terbang.

“Ramp inspection itu meliputi pemenuhan terhadap aspek regulasi dari sisi eksternal yaitu pemeriksaan mesin pesawat, roda pesawat, dan bagian pesawat lainnya,” bebernya.

Sementara dari sisi internal, pemeriksaan difokuskan pada kelengkapan komponen pesawat, termasuk peralatan darurat dan fasilitas yang berada di dalam kabin. Tidak hanya itu, aspek legalitas awak pesawat juga menjadi bagian dari pengawasan.

“Sedangkan di sisi internal dilakukan pengecekan seperti pemenuhan semua komponen termasuk peralatan emergency ataupun peralatan yang ada di sisi kabin udara, serta aspek legalitas pilot, pramugari, dan teknisi pesawat,” lanjut Ceppy.

Kesiapan Operasional Selama Nataru

Dalam penyelenggaraan angkutan udara Natal dan Tahun Baru, Bandara Komodo dinyatakan siap mendukung seluruh kegiatan operasional penerbangan. Ceppy menegaskan bahwa seluruh proses pemeriksaan berjalan sesuai prosedur dan tidak ditemukan kendala berarti.

“Semua pemeriksaan berjalan dengan lancar, dan semua pesawat yang sudah diperiksa dinyatakan aman dan laik terbang sesuai dengan Standar Kelaikan Udara,” tutur Ceppy.

Kesiapan ini menjadi faktor penting mengingat Bandara Komodo memiliki peran strategis dalam mendukung sektor pariwisata nasional, khususnya destinasi Labuan Bajo yang terus berkembang.

Lonjakan Penumpang dan Penerbangan

Selain fokus pada aspek keselamatan, Kemenhub juga mencatat adanya peningkatan signifikan jumlah penumpang dan penerbangan di Bandara Komodo selama periode Natal dan Tahun Baru 2025/2026. 

Berdasarkan rekapitulasi data penerbangan berjadwal di posko Nataru, hingga 25 Desember 2025 terjadi pertumbuhan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

“Jumlah penumpang di Bandara Komodo pada periode Natal dan tahun baru pada per tanggal 25 Desember 2025 mencapai 21.927 penumpang, meningkat sebesar 7 persen dari tahun 2024 yang berjumlah 20.408 penumpang,” jelas Ceppy.

Peningkatan ini menunjukkan tingginya minat masyarakat untuk bepergian ke Labuan Bajo, baik untuk keperluan wisata maupun kegiatan lainnya.

Frekuensi Penerbangan Turut Meningkat

Tak hanya jumlah penumpang, frekuensi penerbangan juga mengalami lonjakan yang cukup signifikan. Hingga 25 Desember 2025, tercatat sebanyak 226 penerbangan di Bandara Komodo. Angka ini meningkat sebesar 24 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencapai 180 penerbangan.

Ceppy menyebutkan bahwa rute favorit selama periode libur akhir tahun masih didominasi oleh Jakarta–Labuan Bajo dan Denpasar–Labuan Bajo. Kedua rute ini menjadi jalur utama yang menghubungkan Labuan Bajo dengan pusat-pusat kegiatan nasional dan regional.

Komitmen Keselamatan dan Kenyamanan Penumpang

Dengan meningkatnya aktivitas penerbangan, Kementerian Perhubungan bersama pengelola Bandara Komodo menegaskan komitmen untuk menjaga standar keselamatan dan kenyamanan penumpang. 

Upaya pengawasan yang dilakukan diharapkan mampu memberikan rasa aman bagi masyarakat yang melakukan perjalanan udara selama masa liburan.

“Dengan meningkatnya jumlah penumpang dan penerbangan, kami berkomitmen untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan masyarakat selama masa liburan Nataru ini, sehingga memberikan kesan baik sebelum, saat, dan sesudah penerbangan,” kata Ceppy.

Langkah penguatan keselamatan ini sekaligus menjadi wujud kesiapan sektor transportasi udara dalam menghadapi lonjakan penumpang, serta mendukung citra positif pariwisata Indonesia di mata wisatawan domestik maupun mancanegara.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index